Share about Tzu Ching activities and the contemplation of Master Cheng Yen
Tzu Ching Medan
Rabu, 25 September 2013
For being seen by the most luckiest human being
Good Day All, here's some contemplation of Master Cheng Yen of the day :
Setiap kali kita memaafkan orang lain, berarti kita sedang menambah berkah. Semakin
kita berlapang dada, maka berkah yang kita peroleh akan semakin besar.
多一次原諒人,就多造一次福,把量放大,福就大。
To forgive once is to be blessed once. The more generosity we show, the more
blessing we enjoy.
- Master Cheng Yen -
Today's topic, we would like to share about what nowadays people think.
Here's the topic was shared by Januar Tambera Shibo.
For all readers can read and follow more about some life stories and quotes by click here
The story was in Indonesia and Mandarin sentences.
Hope you all enjoy it and take a meaning deep inside it.
Dalam masyarakat yang lebih mengutamakan penampilan luar sekarang ini, kita sering kali tidak mampu menahan diri untuk mengagumi penampilan seseorang yang gemerlapan,
tapi kekurangan diri sendiri malah senantiasa menjadi ganjalan di hati.
Sebagai hasil pengamatan saya selama beberapa tahun ini, saya menemukan bahwa tiada seorang pun yang memiliki kehidupan yang sempurna tanpa cacat,
setiap orang paling tidak memiliki sedikit kekurangan.
Ada pasangan suami istri yang saling mencintai dan memiliki penghasilan sebanyak beberapa ratus ribu NTD dalam sebulan, tetapi tidak mampu
memiliki anak sendiri;
Ada orang tampaknya bernasib baik, memiliki kompetensi dan banyak uang, namun penuh kesulitan dalam perjalanan asmaranya;
Ada orang yang hartanya berlimpah, tetapi anak cucunya tidak berbakti;
Ada orang tampaknya bernasib baik, tapi seumur hidup berotak kosong.
Setiap kehidupan manusia telah ditandai dengan satu celah kekurangan oleh Tuhan, biar pun anda tidak menginginkannya, tapi
ia tetap akan mengikuti anda bagai bayangan.
Dulu saya juga sangat membenci kekurangan dalam kehidupan saya, tapi sekarang saya sudah bisa menerimanya dengan lapang hati,
karena saya telah menyadari akan adanya celah kekurangan dalam kehidupan ini, itu bagai sebuah duri di atas punggung kita, senantiasa mengingatkan kita agar rendah hati dan
tahu menghargai rahmat.
Jika tiada penderitaan, kita akan menjadi sombong, jika tiada pahit getir kehidupan, kita tidak akan tahu
bagaimana menghibur orang yang kurang beruntung dengan hati penuh empati.
Saya juga percaya bahwa kehidupan ini tidak boleh terlalu sempurna, adanya sebuah celah kekurangan untuk mengalirkan
keberkahan kepada orang lain adalah suatu hal yang sangat indah, anda tidak perlu memiliki segalanya, jika anda memiliki segalanya, lalu apa yang tersisa untuk orang lain?
Saya juga telah sadar bahwa setiap kehidupan memiliki kekurangan, saya tidak akan lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain, melainkan akan lebih menghargai apa
yang sudah saya miliki.
Saya masih ingat akan bibi saya yang menjadi pengusaha dan disebut orang sebagai Oshin dari Taiwan, sewaktu berusia hampir tujuh puluh tahun dan sebelum meninggalkan kehidupan
duniawi untuk memasuki kehidupan biara, beliau sempat mengatakan kepada saya: “Seumur hidupku entah telah mengenal berapa banyak pejabat dan
orang kaya, penampilan luar mereka sungguh membuat orang berdecak kagum,tapi di dalam diri setiap orang ternyata ada kesulitan masing-masing,
bahkan ada yang menderita tak terucapkan.”
Dari itu, jangan lagi iri pada kehebatan orang, tapi hitunglah rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan kepada anda, maka anda akan menemukan kalau yang
anda miliki adalah lebih banyak daripada yang tidak anda miliki, sedangkan bagian yang kurang tersebut, meski pun tidak menarik, tapi ituadalah sebagian daripada kehidupan anda,
jadi harus diterima dan diperlakukan dengan baik, dengan demikian kehidupan anda tentu akan menjadi lebih bahagia dan lebih optimis.
Jika anda adalah seekor tiram, apakah anda ingin menderita seumur hidup hanya demi mengeraskan sebutir mutiara, atau tidak mau mutiara dan memilih untuk
hidup dengan sangat nyaman?
Jika anda adalah seekor tikus, tiba-tiba anda menemukan bahwa diri anda telah terkurung dalam sebuah kandang perangkap, sedangkan di depan anda ada sekeping kue lezat,
pada saat ini, apakah anda akan memakannya atau tidak?
Pada masa dulu, celengan umumnya terbuat dari tembikar, setelah celengan penuh, maka akan diketok sampai pecah; jika celengan tembikar ini tidak pernah
diisi uang koin dan tersimpan utuh sampai sekarang, maka celengan tersebut akan menjadi benda kuno yang sangat berharga, jadi anda
bersedia menjadi jenis celengan yang mana?
Setiap kali anda teringat boleh anda catat jawabannya, sampai suatu hari nanti ketika jawaban anda tidak berubah-ubah lagi, itu menandakan kalau diri anda
telah cukup dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar