Maaf Tx-men dan pembaca sekalian, berikut Postingan Bedah Buku yang telat di post.
Intisari kelas bedah buku Bab IV “Masa Kehamilan Ibu Part II”
Tanggal : 22 Desember 2013
Kegiatan : Bedah Buku
Tema : Sutra Bakti Seorang anak Bab IV
Pemandu : Livi, Billy, Albert Hong
Intisari : Masa Kehamilan Ibu Part II (Kelahrian anak berbakti dan anak durhaka)
Waktu : Pukul 10.00 – 12.00
Lokasi : Kantor Cabang Medan. Jl. Cemara Boulevard Blok G1 No. 1-3
Cemara Asri
Tanggal : 22 Desember 2013
Kegiatan : Bedah Buku
Tema : Sutra Bakti Seorang anak Bab IV
Pemandu : Livi, Billy, Albert Hong
Intisari : Masa Kehamilan Ibu Part II (Kelahrian anak berbakti dan anak durhaka)
Waktu : Pukul 10.00 – 12.00
Lokasi : Kantor Cabang Medan. Jl. Cemara Boulevard Blok G1 No. 1-3
Cemara Asri
Pada bulan kesembilan kehamilan, janin dalam kandungan telah mampu menyerap nutrisi yang berasal dari sari buah-buahan dan kelima macam padi-padian. Didalam tubuh ibu, organ penghantar mekanan bergantung kebawah, sedangkan organ penghantar nutrisi melingkar keatas, bagaikan gunung yang timbul dipermukaan bumi dan memiliki tiga nama, pertama adalah Gunung Semeru, kedua adalah Gunung Karma dan ketiga adalah Gunung Darah.
Gunung-gunung perumpamaan ini runtuh dan membentuk untaian, kemudian darah dalam tubuh ibu menggumpal dan menjadi makanan janin.
Seperti di daratan ada pegunungan yang menjulang, yaitu :
1. Yang pertama adalah Gunung semeru.
Rahim ibu diibaratkan seperti Gunung Semeru. Sang Buddha berkata “Ibu bagaikan bumi, janin di dalam rahim menonjol seperti puncak, Gunung Semeru.
Gunung Semeru adalah karena sampai bulan kesembilan kehamilan Ibu, dimana kehidupan Sang janin sudah mencapai puncak yang tertinggi.
2. Yang kedua adalah Gunung Karma.
Buddha berkata “Enam indera dan kesadaran telah terbentuk, membawa karma dan terlahir didunia dan mengalami penderitaan sehingga diibaratkan seperti Gunung Karma.
Yan dimaksud Gunung Karma, selain membawa karmanya sendiri dikehidupan masa lalu, yang melahirkan juga membawa jalinan karma dengan anaknya pada kehidupan masa lalu.
3. Yang ketiga adalah Gunung darah.
Buddha berkata “darah yang menyelimuti kegelapan bagaikan penjara, darah ibu terus mengalir, membuat orang merasa takjub merasakan dunia yang penuh warna-warni, inilah dunia “Saha”, hal yang harus dirasakan sangatlah banyak, inilah sungai darah dalam penjara, yaitu Gunung Darah.
Pada saat bayi dilahirkan, harus melewati perputaran langit dan bumi, karena awalnya janin yang berada dalam kandungan saling meringkuk dan pada saat dilahirkan harus menggerakkan tangan dan kaki sehingga tubuh berputar mengikuti air ketuban yang keluar meninggalkan rahim. Dalam rahim yang penuh kegelapan dan melalui perputaran langit dan bumi manusia terlahir didunia dan masuk kedunia yang penuh cahaya.
Pada bulan kesepuluh kehamilan, badan janin disempurnakan dan siap untuk dilahirkan.
Bila anak itu ditakdirkan untuk menjadi anak berbakti, dia akan lahir dengan telapak tangan beranjali sebagai tanda menghormat dan kelahiran itu akan aman dan baik, ibunya juga tidak akan terluka oleh kelahiran itu dan tidak menderita kesakitan.
Namun bila anak itu ditakdirkan sebagai anak bersifat pemberontak hingga melakukan lima kejahatan keji, maka dia akan merusak rahim ibunya, mengoyak jantung dan hati ibunya, serta akan tersangkut pada tulan panggul ibunya. Kelahiran itu akan seperti sayatan seribu pisau tajam atau tikaman pisau jantung ibunya.
Sharing Yoki Tong Xue
Saya ingin sharing dimana dari kecil sampai skarang papa tidak pernah memperdulikan mama yang selalu bekerja keras untuk menghidupi saya dan cici saya. Sampai-sampai kami sekarang ini tidak meminta uang jajan dari mama karena kasihan mama yang bekerja keras untuk menghidupi kita, sedangkan papa sama sekali tidak menghiraukan kita.
Saya sangat berterima kasih kepada mama yang sudah bersusah payah untuk membersarkan kami dan mendidik kami. Saya juga sangat sedih melihat mama yang begitu susah payah bekerja keras sehingga membuat kami sebagai anaknya hidup sangat mandiri.
Saya sebenarnya benci sekali dengan papa saya yang dimana dia tidak pernah menghiraukan kami.
Saya ingin sharing dimana dari kecil sampai skarang papa tidak pernah memperdulikan mama yang selalu bekerja keras untuk menghidupi saya dan cici saya. Sampai-sampai kami sekarang ini tidak meminta uang jajan dari mama karena kasihan mama yang bekerja keras untuk menghidupi kita, sedangkan papa sama sekali tidak menghiraukan kita.
Saya sangat berterima kasih kepada mama yang sudah bersusah payah untuk membersarkan kami dan mendidik kami. Saya juga sangat sedih melihat mama yang begitu susah payah bekerja keras sehingga membuat kami sebagai anaknya hidup sangat mandiri.
Saya sebenarnya benci sekali dengan papa saya yang dimana dia tidak pernah menghiraukan kami.
#Yugo tong-xue tips : “sebagai anak, ataupun kita sebagai manusia tidak bole membenci orang tua kita walaupun papa Yoki mungkin tidak memperdulikan mama dan anak-anaknya, tetapi bagaimana pun dia adalah papa kamu, tanpa dia kamu juga tidak akan lahir didunia ini, dan sebenci apapun Yoki terhadap papa, tetapi kamu adalah darah daging dia dan darah dari papa Yoki juga mengalir dalam darah Yoki sendiri.
Jika sebagai saya sendiri, saya tidak pernah membenci orang tersebut melainkan tidak suka dengan sifat atau sikap mereka. Membenci orang dan sifat seseorang adalah hal yang berbeda. Coba saja Yoki beranggapan bahwa papa akan berubah suatu saat nanti, maka kebencian dalam diri sendiri akan berkurang.
Sharing Albert Hong Tong xue
Mungkin saya adalah sosok anak yang paling bersyukur dimana kedua orang tua saya yang sangat protektif trhadap saya, dalam arti tidak terlalu, hanya mungkin demi mengetahui keadaan saya disaat saya keluar dengan teman.
Mereka selalu telepon saya untuk bertanya jam berapa pulang, walau teman-teman beranggapan saya itu anak mami, tetapi saya bersyukur dimana orangtua saya yang peduli kepada saya.
Saya juga sangat berterima kasih kepada orang tua saya yang selalu menjaga saya. Tetapu mungkin hal terlalu protektif tersebut kadang membuat kita tidak tenang, tetapi saya selalu berpikir bahwa hal tersebut wajar karena mereka adalah orang tua saya sendiri.
Disaat kedua orang tua saya bertengkar, saya juga selalu berusaha untuk menjadi jembatan bagi mereka agar tidak terjadi pertengkaran lagi.
Masa-masa remaja ini adalah saat dimana kita harus belajar lebih banyak dalam menghormati dan menyayangi kedua orang tua kami.
Mungkin saya adalah sosok anak yang paling bersyukur dimana kedua orang tua saya yang sangat protektif trhadap saya, dalam arti tidak terlalu, hanya mungkin demi mengetahui keadaan saya disaat saya keluar dengan teman.
Mereka selalu telepon saya untuk bertanya jam berapa pulang, walau teman-teman beranggapan saya itu anak mami, tetapi saya bersyukur dimana orangtua saya yang peduli kepada saya.
Saya juga sangat berterima kasih kepada orang tua saya yang selalu menjaga saya. Tetapu mungkin hal terlalu protektif tersebut kadang membuat kita tidak tenang, tetapi saya selalu berpikir bahwa hal tersebut wajar karena mereka adalah orang tua saya sendiri.
Disaat kedua orang tua saya bertengkar, saya juga selalu berusaha untuk menjadi jembatan bagi mereka agar tidak terjadi pertengkaran lagi.
Masa-masa remaja ini adalah saat dimana kita harus belajar lebih banyak dalam menghormati dan menyayangi kedua orang tua kami.
Kata-kata Perenungan :
Orang pemalas adalah orang miskin sesungguhnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -
懶惰的人是真正貧窮的人。
~摘錄自證嚴上人靜思語~
A lazy person is truly a poor person.
- Jing-Si Aphorism by Master Cheng-Yen -
Gan en.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar