Tzu Ching Medan

Selasa, 08 April 2014

Bedah Buku Bab V "10 Budi Luhur Orang Tua" - Tzu Chi Medan

Intisari Kelas Bedah Buku Bab V "10 Budi Luhur Orang Tua" (Notulen : Chelliny)

Nama kegiatan  : 10 Budi Luhur Orang Tua
Tempat   : Kantor Penghubung Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, Cemara Asri
Hari, Tanggal  : Minggu, 23 Februari 2014
Waktu  : 10.00WIB – 12.00WIB
Jumlah peserta  : 35 orang
Moderator  : Rina Tx
Notulen    : Livi Tx, Chelliny Tx
Pembicara  : Billy Tx, Suparto Tx, Meggiy Tx, Jesselin Tx & Livi Tx, Achai Tx

Bab V mengenai 10 Budi Luhur Orang Tua yang dijelaskan oleh, antara lain :

Billy Tx :
Tentang budi luhur dalam memberikan perlindungan selama dalam kandungan. Proses masa hamil, seorang ibu mengalami banyak kesulitan. Contohnya pada saat ibu mau bergerak, ketika dimasa umur kandungan makin besar, pada saat itu seorang ibu akan mengalami kesulitan dalam bergerak. 
Di masa ini seorang ibu harus sangat berhati-hati untuk menjaga si janin dan dirinya sendiri. 
Zaman sekarang, di Negara Barat, ibu yang sedang hamil, mereka melakukan senam ringan ataupun berenang bahkan mendengarkan music menggunakan headset namun headsetnya diletakkan di perutnya yaitu dimana si janin tumbuh. Sedangkan di Negara Timur, ibu yang sedang hamil sangat hati-hati dalam berkegiatan / bergerak. 
Kondisi tubuh tidak boleh melemah dan juga harus memperhatikan makanan yang akan dimakan. Disaat seperti ini, ibu di Negara Timur sangat memperhatikan detail-detail untuk anaknya.  Ketika kita dilahirkan dan dibesarkan, mayoritas ibu di Negara Timur menjaga anaknya terlalu berlebihan  bahkan menaruh harapan yang besar kepada anaknya seperti kelak anaknya akan lahir dengan sempurna. Namun pepatah mengatakan ketika orang tua semakin berharap kepada anaknya, malahan semakin tidak bisa diharapkan.

Dari pengalaman Billy Tx sendiri, mamanya melahirkan saya yang bandel, lasak, dsb. Namun mamanya tetap sabar dan menasehati. Kenapa? Karena mama takut kita akan terluka. Ketika beranjak dewasa, saat orang tua meminta kita melakukan sesuatu kita selalu menundanya. Disaat kita membutuhkan orang tua kita mereka selalu ada untuk kita. 
Tapi apakah pernah disaat orang tua membutuhkan kita, kita malah selalu mengatakan “sebentar lagi”. Disaat orang tua membutuhkan kita, itu artinya orang tua sangat membutuhkan kita untuk diri mereka. Zaman sekarang, kita sebagai anak, kita sangat memperhatikan penampilan kita apakah sudah menarik atau belum. Namun disaat ibu mengandung kita, penampilan bukanlah hal yang penting, yang penting anaknya bisa tumbuh dengan baik.


Suparto Tx :
Saya baru mengetahui bahwa saat akan melahirkan seorang ibu akan mempertaruhkan nyawanya. Sang ibu berusaha agar anaknya keluar dengan selamat. Saat melahirkan sang ibu merasakan kesakitan yang sangat, namun disaat si janin telah keluar dari kandungan, sang ibu bertanya kepada dokter keadaan anaknya tidak peduli dengan keadaannya sendiri. 
Setelah mengetahui anaknya keluar dengan sehat dan selamat maka kesakitan yang dirasakan dalam sekejap menghilang.
Cerita dari Amerika, bahwa ada sekeluarga yang awalnya hidup harmonis dengan sepasang suami istri dan seorang anak kecil. Sang suami sebagai ayah bekerja terus-terusan demi menafkahi keluarga hingga tidak menyisihkan waktu untuk keluarga sendiri. Sang istri hanya bisa bersabar. Namun Sang Suami tetap seperti ini untuk waktu beberapa tahun. Sang istri tidak tahan lagi sehingga dia meminta penceraian. 
Dikarenakan umur sang anak masih dibawah umur, maka pengadilan memberikan hak asuh kepada sang istri. Setelah bercerai, sang suami sering ke taman jalan-jalan mengingat bagaimana mereka sekeluarga dulu berkumpul disini sama halnya sang istri dimana mereka mengenang kembali masa lalu mereka. Suatu hari sang suami melihat anaknya di taman. Dia sangat bahagia karena tidak mengira akan bertemu dengan anaknya disini. Sang anak pun memanggilnya ayah dan membawanya ke sebuah pohon dimana dibawah pohon itu terdapat istrinya. Sang anak pun memegang tangan ayahnya dan ibunya kemudian menyatukan mereka kemudian mengatakan “ ayah ibu, aku mau bermain dengan anak-anak yang lainnya. Kalian bicaralah baik-baik masalah kalian.” Setelah sang anak pergi, sepasang suami istri ini tertawa melihat kelakukan anak mereka. Sang anak telah menyatukan kembali keluarga yang sudah hancur.

Dari pengalaman saya sendiri, setelah bergabung dengan Tzu Chi, saya menyadari bahwa saat kita berulang tahun kita seharusnya merayakannya dengan keluarga kita terutama mama kita karena pada hari itulah mama kita mempertaruhkan nyawanya untuk kita. 
Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, saya merayakan ulang tahun saya dengan teman-teman saya, bukanlah dengan keluarga saya. Beberapa hari yang lalu saat saya berulang tahun, potongan kue pertama saya berikan kepada mama saya. Saya tidak pernah melakukan hal seperti ini. Saya membeli kue, dan merayakannya secara sederhana. Jika boleh, saat ulang tahun ucapan terima kasih yang pertama diberikan kepada orang tua kita, bukan teman. Inilah yang saya pelajari dari Tzu Chi.

Meggiy Tx :
Seorang ibu akan selalu memberikan tempat yang aman dan nyaman untuk kita sedangkan dirinya sendiri akan tidur di tempat yang tidak nyaman. Misalkan saat kita ngompol maka terkadang kasur akan basah, pada saat itu, ibu akan menidurkan kita di tempat yang kering sedangkan dirinya akan tidur di tempat tadi kita mengompol. Saat kita BAB ataupun buang air kecil, saat dulu masih menggunakan popok kain, sang ibu akan membersihkannya dengan tangan sendiri. 
Sebelum ibu menyusui, sang ibu akan menggunakan pakaian yang menututp tubuhnya agar tidak terlihat oleh orang lain, namun saat menyusui, sang ibu akan menggunakan pakaian yang longar-longar sehingga memudahkan dirinya dalam menyusui. Dalam hal ini sang ibu tidak peduli penampilan pakaiannya seperti apa. Bukan hanya ibu, ayah juga berjasa. Sang ayah akan melindungi kita dan ibu akan memberikan semangat kepada kita.
Ada sebuah keluarga di Taiwan, dimana anak dalam keluarga ini terkena penyakit. Sang ayah berusaha mencari RS yang terbaik tidak peduli dengan biaya pengobatan dan letak RS asalkan anaknya bisa sembuh. Walaupun seorang ayah terlihat tegas dan tidak lembut, namun dalam dirinya tetap ada sisi lembutnya. Misalnya ketika kita sekolah di tempat yang jauh, ayah akan mengingatkan ibu kita untuk menelepon kita untuk menanyakan kabar kita. Sang ayah ingin anaknya melihat ayahnya seorang yang tegas dan dihormati, namun hati seorang ayah sangat lembut. Walaupun kita terlahir dengan keadaan cacat dll, orang tua tidak akan pernah mengutuk kita. 
Bagi mereka, kita adalah yang terbaik untuknya. Contohnya disaat kita telah sukses dan lupa diri, seperti dalam cerita Malin Kundang, dia malu untuk mengakui ibunya disaat dia telah sukses. Sang anak bisa memiliki pemikiran seperti ini, namun tidak dengan orang tua kita.

Dari pengalaman seorang sx sendiri, mengingat saat dia kecil ibunya akan menggendong dia saat sang ibu sedang melakukan kegiatan. Sang ibu akan berhenti sejenak untuk melihat popok atau apakah sang anak lapar apapun itu yang penting anaknya dalam keadaan baik-baik saja tidak peduli walaupun itu di tengah malam sehingga terkadang ibu kurang tidur. Jika terjadi kecelakaan pada sang anak, ibu tidak akan tidur untuk beberapa malam untuk menjaga anaknya dan berusaha mencari obat tanpa menyadari dirinya yang kurang istirahat.

Dari pengalaman sendiri, ibu saya mengatakan walaupun saya adalah anak perempuan, ibu saya tetap mendidik saya dengan keras. Saat saya masih kecil, saya sangat sulit tidur. Pada saat waktu tidur, saya akan bermain di kamar. Ibu akan keluar masuk kamar saya dan menasehati saya hingga yang ketiga kalinya ibu saya menyeret saya keluar ke depan pintu pagar di malam hari dan membiarkan saya menangis. Namun disaat ibu saya memukul saya ataupun menyeret saya, ibu saya tidak merasakan senang tetapi justru sebaliknya. 
Karena setelah orang tua memukul anaknya, hatinya akan lebih sakit lagi dibandingkan dengan sakit yang dihasilkan dari pukulan. Mereka akan menangis sendiri di kamar karena luka yang mereka lakukan kepada kita.

Jesselin Tx dan Livi Tx :
Budi luhur tentang membersihkan kotoran anak dan budi luhur mengenai kekhawatiran orang tua bila anak berpergian jauh. Seorang ibu sebelum melahirkan yang memperhatikan penampilannya juga akan membersihkan kotoran anaknya setelah melahirkan.

Dari pengalaman sendiri, saya mempunyai seorang adik kecil yang beda 16 tahun dari saya. Disaat mama ke pasar, sayalah yang menjaga adik saya. Terkadang disaat mama ke pasar, adik saya BAB sehingga mau tak mau saya yang membersihkannya. Disaat membersihkannya itu saya merasa jijik dan tidak tahan, namun ketika melihat mama membersihkannya, mama malah tersenyum dan melakukannya dengan senang hati.
Kematian dari orang yang dikasihi adalah sulit dipertahankan penderitaannya, tetapi perpisahan dalam hidup juga sangat menyakitkan. Apabila kita dalam kondisi sakit ataupun lebih awal pergi dari orang tua kita, mereka akan merasa sangat sakit. 
Ada cerita mengenai seekor monyet yang anaknya dicuri oleh pemburu. Sang induk mengikuti si pemburu dari belakang. Saat pemburu berhenti di suatu tempat, si induk melihat sang pemburu membunuh anaknya dan mengambil tulang anaknya. Pada saat itu si induk tidak marah ataupun menangis, melainkan si induk meninggal. Kemudian sang pemburu berpikir, “saya bunuh anaknya kok ibunya juga bisa ikutan meninggal?” padahal sang pemburu tidak melakukan apapun terhadap si induk. Dengan rasa penasaran, maka dia pun membelah tubuh si induk dan melihat bahwa hati si induk hancur dikarenakan kematian anaknya. Ini hanyalah hubungan ibu dan anak pada hewan. Jika manusia maka perasaan tersebut akan lebih mendalam.

Ada juga yang dalam keluarga anaknya disekolahkan ke luar negeri. Orang tua karena khawatir, mereka akan menelepon kita terus hingga 2x-3x sehari hanya untuk memastikan kabar kita. Ada sebuah cerita. Seorang ibu yang mempunyai 10 anak dimana semua anaknya sudah dewasa dan sukses. Namun di hari tuanya sang ibu hidup menderita. Ada yang menjadi pengusaha besar, dokter, dll. 
Disaat ibu mereka sakit, yang jadi dokter tidak bisa mengobati ibunya. Yang menjadi pengusaha juga tidak bisa memberikan uang kepada ibunya untuk berobat. Saat ditanyakan kenapa, anak-anaknya mengatakan bahwa ibu mereka keras kepala. Disaat ibu seperti ini, apakah pada saat kita dibesarkan kita tidak keras kepala. Terkadang kita bisa menyisihkan sedikit waktu untuk teman / anak kita, namun tidak bisa menyisihkan waktu untuk orang tua kita.

Achai Tx :

Di dalam Anuttara Nikaya, dalam membalas budi luhur orang tua, selama 100 tahun memikul beban orang tua kita di kedua pundak kita masih belum bisa membalas budi luhur orang tua, ataupun ketika mereka sudah pikun kita bersihkan kotoran mereka juga tidak cukup untuk membalas budi luhur mereka. Jika kita mendorong orang tua kita yang awalnya tidak percaya dam memupukkan mereka untuk kepercayaan dan juga yang awalnya kikir mau dermawan , dan juga sebelumnya orang tua kita gelap batin, ketidaktahuan ataupun pandangan salah, kita meluruskannya kedalam kebikjasanaan dharma, kita sudah membalas budi luhur orang tua kita. 
Jika kita membalas budi luhur dalam bentuk fisik misalnya menggendong mereka, membersih kotoran dll, belum sanggup membalas. Tetapi dengan kebikjasanaan dharma yang sebelumnya tidak bermoral menjadi bermoral, bagaimana melakukannya. Tidak mudah untuk melakukannya karena sekalipun kita sudah berumur, orang tua akan tetap menganggap kita sebagai anak-anak. 

Kata-kata Perenungan :

Cita-cita harus diletakkan setinggi langit; namun tindakan nyata harus diterapkan sekarang juga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -

理想要高遠宏觀,腳步要落實當下。
~摘錄自證嚴上人靜思語~

Ideals should be far-reaching; actions should be practical.
- Jing Si Aphorism by Master Cheng Yen -


Gan En.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar